Laman

2. Pria-pria itu rugi kalau menyia-nyiakan dan melewatkan kamu
Sarah yang kini masih single di usia 36 tahun mengatakan, setelah ia berpisah dengan pasangannya banyak sekali orang yang mengatakan hal tersebut.
Bahwa pria-pria itu rugi melewatkan kesempatan untuk bersamanya. Memang, bila Anda mengatakan hal ini, tujuannya pasti untuk membesarkan hati lawan bicara. Agar ia tak sedih dan tetap berpikir positif bahwa dirinya pantas mendapatkan yang terbaik.
Faktanya, kalimat tersebut tak juga membuat perempuan yang belum menikah merasa dirinya lebih baik. "Karena faktanya, saya tidak merasa mereka telah melewatkan kesempatan besar dengan menyia-nyiakan saya. Tapi, saya yang merasa kini kehilangan kesempatan,"
Saat perempuan berpisah dengan pasangannya, bagaimanapun ia akan merasa kesehariannya akan berubah, dan ia sedih tak ada lagi pasangan yang bersamanya.
Jadi, hindari pula mengucapkan kalimat tersebut pada perempuan yang masih single.
3. Ingat, secara biologis kita terus menua, lho.
Tentu, ini merupakan kalimat yang sangat sensitif dikatakan pada perempuan yang masih single atau belum menikah.
Kalimat ini sama sekali tak terlihat memberi semangat.
Justru, Anda bisa membuat teman yang belum menikah itu semakin sedih dan cemas.
Sebagai teman, tentu Anda tak akan mengatakan hal demikian, bukan?
4. Ah, kamu pasti terlalu pemilih
Faktanya, setiap orang pasti mengetahui apa yang mereka inginkan.
Namun bagaimanapun, setiap orang pasti mengetahui sosok mana yang akan cocok dengan dirinya atau tidak.
Jika pun ia belum mengetahui, Anda boleh memberi saran. Tapi selanjutnya, semua terserah orang tersebut.
Toh, akan lebih baik pula bila ia mengambil makna dari pengalamannya sendiri.
"Ini yang paling sering saya dapatkan dari orang ketika tahu saya masih single atau saya ini perempuan belum menikah. Faktanya, bukan berarti dua orang single lantas bisa menjadi pasangan ketika mereka bertemu. Banyak hal yang mendukung kecocokan,"

blog status halaman lainnya

beranda utama facebook kta